Kamis, 09 April 2015

TEKNIK LINGKUNGAN



 Pencemaran Lingkungan
Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang dihadapi manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat terselesaikan, malah bertambah parah. Pencemaran lingkungan adalah masuknya substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga tatanan lingkungan yang dulu berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran yang dilakukan oleh manusia, yaitu akibat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan perkembangan teknologi. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kebutuhan penduduk juga meningkat, contohnya semakin banyak pengguna kendaraan pribadi sehingga menimbulkan polusi udara.

Pulotan merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat atau komponen lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Ada tiga syarat suatu bahan dikatakan sebagai polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya melebihi ambang batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada pada tempat yang tidak semestinya.n
Pencemaran lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain pencemaran air, udara dan tanah.

1.       Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan pokok manusia. Air digunakan untuk minum, masak dan menuci. Namun, manusia tidak mampu menjaga kualitas air yang ada di bumi. Hal ini bisa terlihat dari maraknya berita pencemaran air di berita seperti tumpukan sampah di kali atau sungai. Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah rumah tangga, pestisida, limbah anorganik dan pupuk.

Air buangan rumah tangga dikenal dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai dengan 99% air dan sisanya adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan sumber makanan yang baik untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi dengan limbah rumah tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan penyakit kolera dan tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai macam makhluk hidup lain bisa mati akibat dari kekurangan oksigen. Karena pada saat di bawah kondisi aerob, bakteri pembusuk menggunakan oksigen di dalam air untuk menguraikan materi organik. Sebagian air buangan terdiri dari komponen nitrogen, seperti urean dan asam urik yang terurai menjadi amoniak dan nitrit. Biasanya perairan yang dilalui limbah rumah tangga populasi ganggang akan meningkat pesat karena banyaknya persediaan nutrisi dan persediaaan oksigen dalam perairan tersebut akaan berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air kembali ke batas normal.

Limbah organik juga merupakan penyebab pencemaran air. Ada beberapa industri yang membuang limbahnya ke sungai. Limbah-limbah tersebut mengandung logam-logam beracun seperi merkuri, tembaga, kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga penyebab pencemaran air. Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa oleh air hujan, masuk ke sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi kaya nutrien dan pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida merupakan senyawa kimia beracun yang digunakan manusia untuk mengontrol hama. Pestisida mengandung herbisida, fungisida dan insektisida yang juga tidak baik untuk makhluk hidup.

2.      Pencemaran Udara


Pencemaran udara merupakan pemandangan yang dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran udara umunya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang  tidak sempurna, seperti pembakaran batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas yang masuk ke udara berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami. Polutan gas ini mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida.

Saat ini jumlah karbon dioksida (CO2) yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan sehingga terjadilah efek rumah kaca atau kenaikan suhu di bumi. Efek rumah kaca ini menjadi masalah darurat yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. Peningkatan suhu di bumi menyebabkan salju di daerah kutub mencair sehingga permukaan air laut meningkat. Itulah menjadi salah satu faktor yang memicu semakin seringnya terjadi banjir di bumi. Karbon monoksida membuat kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Karbon monoksida ini dihasilkan oleh asap motor dan mobil. Sulfur dioksida (SO2) yang meningkat di atmosfer menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama radang paru-paru, penyakit bronkitis dan gagal jantung. Selain itu, SO2 juga mampu merusak semua vegetasi hingga jarang yang jauh dan SO2 merupakan komponen utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi pada bangunan dan kerusakan hutan. Nitrogen oksida juga merupakan komponen hujan asam. Timah dapat ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan oleh manusia. Keracunan timah dapat terjadi apabila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka waktu yang lama. Konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan kematian.

3.      Pencemaran Tanah


Pencemaran tanah ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah pertanian. Sampah merupakan bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga. Dapat kita lihat banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hujan asam yang terjadi akibat aktvitas insudtri dapat menyebabkan mineral berbaaya terlepas dari ikatannya dan kondisi pH tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang tidak terkendali menyebabkan tanah kehilangan zat haranya sehingga produktivitas pertanian menurun. Ditambah dengan masuknya pestisida ke dalam tanah akan berdampak ke berbagai makhluk hidup lewat rantai makanan.
 
Melihat keadaan bumi kita yang sudah dipenuhi dengan pencemaran. Manusia sebagai faktor penyebab pencemaran lingkungan, harus mengubah perilakunya terhadap lingkungan. Manusia harus menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena pencemaran lingkungan menjadi permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas manusia di bumi. Manusia dapat memulainya dengan berbagai macam kegiatan cinta lingkungan. Yang paling penting adalah kesadaran dari dalam diri sendiri karena semua upaya yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan tidak akan berjalan tanpa adanya kesadaran manusia terhadap lingkungan.

Selasa, 10 Maret 2015



Perbedaan

Mengapa Tuhan menciptakan perbedaan ?

Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam kehidupan seringkali membuat manusia membenci dan tidak menyukai satu sama lain. Perbedaan tersebut bagaikan membuat sebuah jurang pemisah dan mempersulit manusia untuk saling mengasihi satu sama lain.

Tidak semua manusia menyadari bahwa perbedaan seharusnya bukan dijadikan alasan untuk bermusuhan tapi perbedaan seharusnya disyukuri dan dijadikan sarana untuk melatih diri untuk menjadi lebih rendah hati.

Bukankah Tuhan pula menciptakan perbedaan-perbedaan sewaktu Dia menciptakan alam semesta ini. Kita tidak bisa menyangkali bahwa ada laki-laki dan perempuan, ada siang dan malam, ada panas dan dingin, ada panjang dan pendek, ada besar dan kecil, dan lain sebagainya – namun kita lihat bahwa semua itu dapat berjalan dengan harmonis dan Tuhan menganggap perbedaan-perbedaan itu indah.

Ironisnya perbedaan pandangan politik, perbedaan suku, ras dan agama di dalam masyarakat masih seringkali dijumpai dijadikan alasan utama bagi sebagian orang untuk saling bermusuhan.

Kerendahan hati dan kesadaran sebagai makhluk sosial perlu ditanamkan ke dalam diri setiap manusia agar menyadari perannya bahwa kita tidak bisa hidup sendirian, pertentangan selalu ada dalam setiap saat, menjadi egois dan ekslusif tidak akan menghasilkan buah yang baik.

Kedamaian dalam hidup akan tercapai bila seluruh umat manusia dapat bersinergi melaksanakan toleransi terhadap sesama. Tidak lagi mempermasalahkan dari golongan mana mereka berasal, memahami bahwa kita semua adalah ciptaan dari Tuhan yang sama, kita adalah saudara..

Semoga dengan penjelasan ini anda dapat memaknai perbedaan..




Selasa, 03 Maret 2015

Sejarah Singkat Masuknya Islam di Alor NTT dan Al-Qur’an Berusia Lebih Dari Lima Abad


Agama yang diperkirakan masuk pada abad 16 Masehi (ada pula sumber yang menyatakan abad 14 Masehi) bersamaan dengan jayanya Kerajaan Islam di Ternate, Maluku yaitu masa kesultanan Sultan Ternate yang bernama Babullah. Islam masuk ke Alor dengan dibawah oleh seseorang bernama Iang Gogo bersama-sama dengan lima orang saudaranya (demikian dituturkan Bapak Saleh Pango Gogo, keturunan ke 13 Iang Gogo).
Mereka, akhirnya mendarat di Tanjung Bota Alor. Dalam penjalanan yang berbulan-bulan karena kekurangan persiapan bahan makanan terutama air, maka dengan kemampuan Iang Gogo yang diriwayatkan memiliki kemampuan ilmu kanuragan, menggunakan tongkat kesaktiannya menusuk tanah. Dan dari bekas tusukan itu keluar mata air, yang kemudian dinamakan Mata Air Banda. Saat ini tempat tersebut dinamakan Bota, Alila Kecamatan Alor Barat Daya. Sejarah membuktikan bahwa sampai saat ini mata air tersebut masih terdapat dipinggir pantai dan tetap dipergunakan oleh masyarakat.
Meskipun telah mendapatkan air di daerah yang gersang serta berbatu tersebut, namun para musyafir tidak ingin untuk menetap. Akhirnya kelima orang bersaudara tersebut melanjukan perjalanannya ke Pulau Pantar. Dalam perjalanan, mereka berkesempatan singgah di salah satu daerah kecil yang sekarang disebut Desa Aimoli, tempat berdiamnya Raja Baololong I. Mereka membangun persaudaraan dengan Raja Baololong.
Bentuk jalinan persaudaraan tersebut, sebelum mereka melanjutkan perjalanan, adalah kelima bersaudara mengadakan tukar menukar kenangan-kenangan dengan Raja Baololong I. Kenang-kenangan persaudaraaan berupa Moko (Nekara perunggu peninggalan Kebudayaan Dongson, Vietnam) yang diserahkan oleh Iang Gogo dan saudaranya sedangkan Raja Baololong membalas persahabatannya dengan menyerahkan Pisau.
Dari perjalanan ke Pulau Pantar khususnya ke Balagar kelima bersaudara meneruskan perjalanan ke Tuabang. Di Tuabang inilah mereka bersepakat untuk berpisah dengan masing-masing membawa sebuah Alquran (terbuat dari kulit kayu) dan pisau khitan, sebagai bekal menyiarkan Agama Islam. Ilyas Gogo menetap di Tuabang, Iang Gogo ke Alor Besar (tempat dimana Alquran Kulit Kayu disimpan dan dipelihara dengan baik hingga saat ini), Djou Gogo ke Baranusa, Boi Gogo ke Pulau Adonara (Lamahala) Flores Timur dan Kimalis Gogo ke Kui (Lerambaing) Kecamatan Alor Barat Daya. Di tempat masing-masing itulah kelima bersaudara melakukan tugas mulia yaitu menyiarkan Agama Islam kepada pada penduduk yang saat itu masih menganut kepercayaan lokal.
Dari awal kedatangan Iang Gogo di Alor Besar, Agama Islam mulai tersebar di Kabupaten Alor. Iang Gogo menyampaikan Alquran Kulit Kayu kepada Raja Baololong II, sekaligus melakukan aktifitas keagamaan sebagai Guru Agama Islam kepada penduduk dengan mengajarkan tata cara mengaji, shalat lima waktu, puasa zakat, berakhlak mulia dan lain-lain sekaligus sebagai juru khitan. Panyebaran Agama Islam saat ini hanya sebatas pada kawasan pesisir, sebagaimana persebaran komunitas Muslim di Kabupatern Alor sampai saat ini.