Sabtu, 11 April 2015
Kamis, 09 April 2015
TEKNIK LINGKUNGAN
Pencemaran
Lingkungan
Masalah pencemaran lingkungan merupakan masalah lama yang
dihadapi manusia dimana hingga saat ini masalah tersebut masih belum dapat
terselesaikan, malah bertambah parah. Pencemaran lingkungan adalah masuknya
substansi-substansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan
menjadi berkurang atau fungsinya tidak sesuai dengan peruntukannya. Sehingga
tatanan lingkungan yang dulu berubah karena adanya pencemaran lingkungan. Ada
beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pencemaran yang dilakukan oleh
manusia, yaitu akibat pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan
perkembangan teknologi. Faktor-faktor tersebut menyebabkan kebutuhan penduduk
juga meningkat, contohnya semakin banyak pengguna kendaraan pribadi sehingga
menimbulkan polusi udara.
Pulotan merupakan sebutan bagi manusia hidup, energi, zat
atau komponen lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran. Ada tiga syarat
suatu bahan dikatakan sebagai polutan, yaitu apabila kadar atau jumlahnya
melebihi ambang batas normal, berada pada waktu yang tidak tepat dan berada
pada tempat yang tidak semestinya.n
Pencemaran
lingkungan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain pencemaran air,
udara dan tanah.
1.
Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan pokok
manusia. Air digunakan untuk minum, masak dan menuci. Namun, manusia tidak
mampu menjaga kualitas air yang ada di bumi. Hal ini bisa terlihat dari maraknya
berita pencemaran air di berita seperti tumpukan sampah di kali atau sungai.
Pencemaran air dapat disebabkan oleh limbah rumah tangga, pestisida, limbah
anorganik dan pupuk.
Air buangan rumah tangga dikenal
dengan limbah domestik yang mengandung 95% sampai dengan 99% air dan sisanya
adalah limbah organik. Limbah rumah tangga ini merupakan sumber makanan yang
baik untuk bakteri. Apabila sungai dan danau terkontaminasi dengan limbah rumah
tangga, akan banyak ditemukan bakteri dan dapat menyebabkan penyakit kolera dan
tifus. Akibat kegiatan bakteri tersebut, berbagai macam makhluk hidup lain bisa
mati akibat dari kekurangan oksigen. Karena pada saat di bawah kondisi aerob,
bakteri pembusuk menggunakan oksigen di dalam air untuk menguraikan materi
organik. Sebagian air buangan terdiri dari komponen nitrogen, seperti urean dan
asam urik yang terurai menjadi amoniak dan nitrit. Biasanya perairan yang
dilalui limbah rumah tangga populasi ganggang akan meningkat pesat karena
banyaknya persediaan nutrisi dan persediaaan oksigen dalam perairan tersebut
akaan berkurang. Semakin ke hilir atau ke arah muara, limbah organik lebih
terurai sempurna sehingga kandungan oksigen di dalam air kembali ke batas
normal.
Limbah organik juga merupakan
penyebab pencemaran air. Ada beberapa industri yang membuang limbahnya ke
sungai. Limbah-limbah tersebut mengandung logam-logam beracun seperi merkuri,
tembaga, kadmium, dan seng. Pupuk dan pestisida juga penyebab pencemaran air.
Pupuk yang tidak terserap oleh tanaman dapat terbawa oleh air hujan, masuk ke
sungai atau danau sehingga sungai atau danau menjadi kaya nutrien dan
pertumbuhan eceng gondok meningkat pesat. Petisida merupakan senyawa kimia
beracun yang digunakan manusia untuk mengontrol hama. Pestisida mengandung
herbisida, fungisida dan insektisida yang juga tidak baik untuk makhluk hidup.
2.
Pencemaran
Udara
Pencemaran
udara merupakan pemandangan yang dihadapi manusia setiap harinya. Pencemaran
udara umunya dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang tidak
sempurna, seperti pembakaran batubara, kayu, minyak dan gasolin. Polutas gas
yang masuk ke udara berasal dari aktivitas manusia atau terjadi secara alami.
Polutan gas ini mengandung karbon dioksida, karbon monoksida, timah, nitrogen
oksida, dan sulfur dioksida.
Saat ini jumlah karbon dioksida
(CO2) yang dilepaskan ke udara terus mengalami peningkatan sehingga terjadilah
efek rumah kaca atau kenaikan suhu di bumi. Efek rumah kaca ini menjadi masalah
darurat yang dapat mengancam kehidupan manusia di bumi. Peningkatan suhu di
bumi menyebabkan salju di daerah kutub mencair sehingga permukaan air laut
meningkat. Itulah menjadi salah satu faktor yang memicu semakin seringnya
terjadi banjir di bumi. Karbon monoksida membuat kemampuan darah untuk membawa
oksigen ke jaringan tubuh berkurang. Karbon monoksida ini dihasilkan oleh asap
motor dan mobil. Sulfur dioksida (SO2) yang meningkat di atmosfer menyebabkan
gangguan kesehatan pada manusia, terutama radang paru-paru, penyakit bronkitis
dan gagal jantung. Selain itu, SO2 juga mampu merusak semua vegetasi hingga
jarang yang jauh dan SO2 merupakan komponen utama yang menyebabkan terjadinya
hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan korosi pada bangunan dan kerusakan
hutan. Nitrogen oksida juga merupakan komponen hujan asam. Timah dapat
ditemukan di udara, air dan makanan yang dimakan oleh manusia. Keracunan timah
dapat terjadi apabila telah terakumulasi di dalam tubuh dalam jangka waktu yang
lama. Konsentrasi timah yang tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan tubuh
kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram, koma dan kematian.
3.
Pencemaran
Tanah
Pencemaran
tanah ini berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri dan limbah
pertanian. Sampah merupakan bahan pencemar utama dalam limbah rumah tangga.
Dapat kita lihat banyak sampah yang berserakan dimana-mana. Hujan asam yang
terjadi akibat aktvitas insudtri dapat menyebabkan mineral berbaaya terlepas
dari ikatannya dan kondisi pH tanah menjadi rendah. Penggunaan pupuk kimia yang
tidak terkendali menyebabkan tanah kehilangan zat haranya sehingga
produktivitas pertanian menurun. Ditambah dengan masuknya pestisida ke dalam
tanah akan berdampak ke berbagai makhluk hidup lewat rantai makanan.
Melihat keadaan bumi kita yang sudah
dipenuhi dengan pencemaran. Manusia sebagai faktor penyebab pencemaran
lingkungan, harus mengubah perilakunya terhadap lingkungan. Manusia harus
menjaga dan melestarikan lingkungan, bukan merusaknya. Karena pencemaran
lingkungan menjadi permasalahan yang dapat mengganggu aktivitas manusia di
bumi. Manusia dapat memulainya dengan berbagai macam kegiatan cinta lingkungan.
Yang paling penting adalah kesadaran dari dalam diri sendiri karena semua upaya
yang dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan tidak akan berjalan tanpa
adanya kesadaran manusia terhadap lingkungan.
Selasa, 10 Maret 2015
Perbedaan
Mengapa Tuhan
menciptakan perbedaan ?
Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam
kehidupan seringkali membuat manusia membenci dan tidak menyukai satu sama
lain. Perbedaan tersebut bagaikan membuat sebuah jurang pemisah dan mempersulit
manusia untuk saling mengasihi satu sama lain.
Tidak semua manusia menyadari bahwa perbedaan
seharusnya bukan dijadikan alasan untuk bermusuhan tapi perbedaan seharusnya
disyukuri dan dijadikan sarana untuk melatih diri untuk menjadi lebih rendah
hati.
Bukankah Tuhan pula menciptakan perbedaan-perbedaan
sewaktu Dia menciptakan alam semesta ini. Kita tidak bisa menyangkali bahwa ada
laki-laki dan perempuan, ada siang dan malam, ada panas dan dingin, ada panjang
dan pendek, ada besar dan kecil, dan lain sebagainya – namun kita lihat bahwa
semua itu dapat berjalan dengan harmonis dan Tuhan menganggap
perbedaan-perbedaan itu indah.
Ironisnya perbedaan pandangan politik,
perbedaan suku, ras dan agama di dalam masyarakat masih seringkali dijumpai
dijadikan alasan utama bagi sebagian orang untuk saling bermusuhan.
Kerendahan hati dan kesadaran sebagai makhluk
sosial perlu ditanamkan ke dalam diri setiap manusia agar menyadari perannya
bahwa kita tidak bisa hidup sendirian, pertentangan selalu ada dalam setiap
saat, menjadi egois dan ekslusif tidak akan menghasilkan buah yang baik.
Kedamaian dalam hidup akan tercapai bila
seluruh umat manusia dapat bersinergi melaksanakan toleransi terhadap sesama.
Tidak lagi mempermasalahkan dari golongan mana mereka berasal, memahami bahwa
kita semua adalah ciptaan dari Tuhan yang sama, kita adalah saudara..
Semoga dengan
penjelasan ini anda dapat memaknai perbedaan..
Selasa, 03 Maret 2015
Sejarah Singkat Masuknya Islam di Alor NTT dan
Al-Qur’an Berusia Lebih Dari Lima Abad
Agama yang
diperkirakan masuk pada abad 16 Masehi (ada pula sumber yang menyatakan abad 14
Masehi) bersamaan dengan jayanya Kerajaan Islam di Ternate, Maluku yaitu masa
kesultanan Sultan Ternate yang bernama Babullah. Islam masuk ke Alor dengan
dibawah oleh seseorang bernama Iang Gogo bersama-sama dengan lima orang
saudaranya (demikian dituturkan Bapak Saleh Pango Gogo, keturunan ke 13 Iang
Gogo).
Mereka,
akhirnya mendarat di Tanjung Bota Alor. Dalam penjalanan yang berbulan-bulan
karena kekurangan persiapan bahan makanan terutama air, maka dengan kemampuan
Iang Gogo yang diriwayatkan memiliki kemampuan ilmu kanuragan, menggunakan
tongkat kesaktiannya menusuk tanah. Dan dari bekas tusukan itu keluar mata air,
yang kemudian dinamakan Mata Air Banda. Saat ini tempat tersebut dinamakan
Bota, Alila Kecamatan Alor Barat Daya. Sejarah membuktikan bahwa sampai saat
ini mata air tersebut masih terdapat dipinggir pantai dan tetap dipergunakan
oleh masyarakat.
Meskipun telah
mendapatkan air di daerah yang gersang serta berbatu tersebut, namun para
musyafir tidak ingin untuk menetap. Akhirnya kelima orang bersaudara tersebut
melanjukan perjalanannya ke Pulau Pantar. Dalam perjalanan, mereka
berkesempatan singgah di salah satu daerah kecil yang sekarang disebut Desa
Aimoli, tempat berdiamnya Raja Baololong I. Mereka membangun persaudaraan
dengan Raja Baololong.
Bentuk jalinan
persaudaraan tersebut, sebelum mereka melanjutkan perjalanan, adalah kelima
bersaudara mengadakan tukar menukar kenangan-kenangan dengan Raja Baololong I.
Kenang-kenangan persaudaraaan berupa Moko (Nekara perunggu peninggalan
Kebudayaan Dongson, Vietnam) yang diserahkan oleh Iang Gogo dan saudaranya
sedangkan Raja Baololong membalas persahabatannya dengan menyerahkan Pisau.
Dari perjalanan
ke Pulau Pantar khususnya ke Balagar kelima bersaudara meneruskan perjalanan ke
Tuabang. Di Tuabang inilah mereka bersepakat untuk berpisah dengan masing-masing
membawa sebuah Alquran (terbuat dari kulit kayu) dan pisau khitan, sebagai
bekal menyiarkan Agama Islam. Ilyas Gogo menetap di Tuabang, Iang Gogo ke Alor
Besar (tempat dimana Alquran Kulit Kayu disimpan dan dipelihara dengan baik
hingga saat ini), Djou Gogo ke Baranusa, Boi Gogo ke Pulau Adonara (Lamahala)
Flores Timur dan Kimalis Gogo ke Kui (Lerambaing) Kecamatan Alor Barat Daya. Di
tempat masing-masing itulah kelima bersaudara melakukan tugas mulia yaitu
menyiarkan Agama Islam kepada pada penduduk yang saat itu masih menganut
kepercayaan lokal.
Dari awal kedatangan Iang Gogo di Alor Besar, Agama
Islam mulai tersebar di Kabupaten Alor. Iang Gogo menyampaikan Alquran Kulit
Kayu kepada Raja Baololong II, sekaligus melakukan aktifitas keagamaan sebagai
Guru Agama Islam kepada penduduk dengan mengajarkan tata cara mengaji, shalat
lima waktu, puasa zakat, berakhlak mulia dan lain-lain sekaligus sebagai juru
khitan. Panyebaran Agama Islam saat ini hanya sebatas pada kawasan pesisir,
sebagaimana persebaran komunitas Muslim di Kabupatern Alor sampai saat ini.
Langganan:
Postingan (Atom)